1


Hanya kata sepatah dua patah, selintas tak perlu ditanggap hati. Sungguhpun tak berarti bukan berarti tak berisi. Penting atau tidak toh terlanjur tertulis,tak salah juga sedikit dinikmati.

..

Fakta Tersembunyi 17 Agustus 1945

Sabtu, 05 Desember 2009


Ada beberapa hal yang rata-rata tidak diketahui orang dari peringatan sakral 17 Agustus. Ini beberapa contohnya:

• Bung Karno Baru bangun pukul 09.00 karena terkena malaria di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56. Suhu tubuhnya tinggi karena begadang bersama para sahabatnya menyusun teks proklamasi.
• Upacara dilakukan tanpa korps musik dan tiang bendera adalah bambu kasar yang baru ditanam menjelang upacara. Inilah upacara akbar yang paling dinanti selama tiga ratus tahun masa penjajahan!
• Bendera pusaka dibuat dari kain sprei dan kain tukang soto yang dijahit Ibu Fatmawati.
• Perintah pertama Soekarno sebagai presiden adalah memanggil tukang sate. Itu dilakukannya dalam perjalan pulang setelah terpilih sebagai presiden secara aklamasi. “ Sate ayam limapuluh tusuk!”, perintah presiden. Lantas disantapnya sate itu di dekat selokan kotor dengan lahapnya.
• Naskah asli teks proklamasi yang ditulis Tangan Bung Karno ternyata tidak pernah dimiliki pemerintah! Wartawan B.B. Diah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari setelah ia menemukan teks itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda 17 Agustus dini hari. Baru pada 29 Mei 1992, ia menyerahkannya pada Presiden Soeharto.
• Bung Hatta mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat membubuhkan tanda tangan pada teks proklamasi. Sayangnya usul itu ditolak Soekarni, salah seorang pemuda. Kalau ini terjadi, Indonesia punya lebih dari dua proklamator. ”Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau”, gerutu Bung Hatta.
• Dokumentasi peristiwa proklamasi selamat karena kebohongan. Tentara Jepang sudah mendatangi si juru foto dan hendak merampas negatif fotonya. Namun, Frans Mendoer, fotografer momen tersebut, berkata kalau itu sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, salah satu gerakan perjuangan. Kejadian yang sebenarnya, benda itu ditanam di bawah pohon di kantor Harian Asia Raya dan baru dipublikasikan setelah Jepang pergi.
• 17 Agustus juga merupakan tanggal kematian W.R. Soepratman, pencipta ”Lagu Indonesia Raya” (wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk (wafat 1894)
• Gelar Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta hanyalah pemberian tidak resmi rakyat secara lisan selama 41 tahun! Pasalnya, pemerintah baru memberikan gelar itu secara resmi pada mereka tahun 1986.

Yah, itulah tadi serangkaian peristiwa yang mungkin belum diketahui khalayak. Semoga kita sebagai bangsa yang besar jadi lebih mengetahui peristiwa sejarah bangsanya

Sumber: Harian Suara Merdeka

0 komentar:

Posting Komentar