1


Hanya kata sepatah dua patah, selintas tak perlu ditanggap hati. Sungguhpun tak berarti bukan berarti tak berisi. Penting atau tidak toh terlanjur tertulis,tak salah juga sedikit dinikmati.

..

Doa dalam seni, seni berdoa

Rabu, 06 Januari 2010

Sesaat, sebelum posting ini saya memikirkan sesuatu mengenai doa. Judul blog ini sendiri adalah "doa yang berkarat". Sebenarnya tanpa sadar saya memasukkan doa-doa dan harapan saya ke dalam puisi-puisi, semua pemikiran dan apapun yang saya masukkan di sini untuk dibaca. Kalau begitu bukankah doa itu sendiri adalah seni? Doa adalah seni tersendiri untuk berbicara dengan Tuhan, atau bahkan dengan ciptaannya yang lain, sebab semua ciptaan Tuhan adalah cerminan dari wajah dan kreasi Tuhan yang berbeda-beda. Saat kita berbicara, menyatukan hati dengan apapun di alam semesta ini, saya merasa, kalau kita sedang menghubungkan diri kita dengan Tangan Yang Satu itu, tangan yang mengukir semua keindahan dan menghembusnya dengan kehidupan. Dalam titik ini, bukankah keragaman agama pun ikut menjadi seni tersendiri? Saya selalu yakin kalau sesuatu yang disebut seni pastilah memiliki jiwa di dalamnya, jiwa yang senantiasa berpacu mencari Tuhan. Doa adalah seni, dan manusia dibebaskan untuk mengembangkan apapun menjadi seni berdoanya sendiri, sejauh itu tidak malah menjauhkan dirinya sendiri dari Tuhan. Dan saya menemukan bagaimana doa itu berhasil dituangkan ke dalam seni rupa. Ini sedikit contohnya...













0 komentar:

Posting Komentar