1


Hanya kata sepatah dua patah, selintas tak perlu ditanggap hati. Sungguhpun tak berarti bukan berarti tak berisi. Penting atau tidak toh terlanjur tertulis,tak salah juga sedikit dinikmati.

..

Kapiten

Jumat, 28 Januari 2011

Kapiten, lelaki sejati duduk sendiri dinaung sepi
apa entah isi hatinya, menelan masa lalu
meresah apa seakan tersenyum sendiri
mengeluhkan apa pada dinding retak kamarmu

lumpur medan laga beribu di bawah kakimu
musuh macam apa jua berlutut padamu
kakimu tegak berlari menerjang, menjagal
dadamu terpasang bintang-bintang, dan luka-luka peluru
kini menunggu waktu berlalu di jendela kamarmu

ditinggalkan laskar yang kau pimpin
dibuang atasan yang kau abdi
meski bukan karena durhaka

medan laga memujamu
namun dunia tak siap memilikimu
lantaran terlampau perkasa engkau bagi mereka.
dibuang benteng yang kau lindungi
bagaimana rasanya?

semoga kuat hatimu menyaksikan
laskarmu berlari setiap pagi dari jendela.
yang tersisa untukmu, bendera itu
dan sekadar cerita masa lalu

Kapiten, menutup buku catatannya
mengubur semua medalinya dan
mengisi peluru lagi
lalu pergi ke medan laga yang baru
sendiri

0 komentar:

Posting Komentar