Senin, 18 Januari 2010
kau seperti hujan
pada malam seribu penantian.
detakmu yang berguguran
meluluhi bumi seperti derap
kepergian serdadu yang berangkat
menuju kuburan.
bulan menjemput malam.
senyumnya dalam deru tirai hujan
tiada tertahan. tak ada kehilangan.
tidak juga keputusan.
sekalipun kau yang mengujarnya
hanya kesunyian yang kau
pecahkan.
kau dan aku
berhadapan di simpang
jalan yang selalu kutuju,
selalu kurindu.
pulanglah.
mungkin aku akan
menjemputmu saat kudapati
tak ada purnama di ujung jalan itu.
habis try out Bahasa Indonesia
18-1-2010
0 komentar:
Posting Komentar