Senin, 11 Januari 2010
mengalir turun dari terminal Pasar Minggu
deru ketiak bau keringat sayur
aroma rindu kerja dan kesah kebisuan.
terik keadaan dan kepala penuh omong kosong.
supir angkutan dan kuli pasar, juru kunci dan mpu sol sepatu
ojek payung waktu hujan, pengamen rambut punk, jilbab dan gincu ibu-ibu
dan bocah cilik kejar setoran
rejeki mondar-mandir sukar dikejar.
malang melintang orang berburu uang.
genangan air selokan merekam peristiwa lintas waktu, lintas nurani.
orang menunggu angkutan di jalanan. jam tangan merek apa saja,
manusia merek mana suka, tergantung di sudut-
sudut jalan, seperti spanduk manusia dengan aneka
kepentingan. kenangan. bau pisang dan pepaya bangkok.
durian dan rambutan berbaris menunggu lamaran pembeli.
pakaian dalam dan peci yang berjibaku di tiap jeda ruas jalan.
dinding-dinding tertawa menelan transaksi.
pempek palembang. karung goni. kalung emas. ember dan wajan.
kesaksian peti-peti telor dan kacang panjang
yang menginap di penjara gerobak sayur.
sampah-sampah berlompatan ke gerobak pemulung.
musik dangdut sepanjang malam, hari, waktu.
kekasih yang merayu di gang sempit
kantong-kantong plastik yang montok berisi.
aku, mencari kekasihku di tempat yang tak pernah kau bayangkan.
kekasih yang tak pernah ada, tapi menunggku selalu.
dalam jam-jam sepi angkutan umum.
di tepi tepi kali yang terus berlalu.
di tempat yang bukan perawan. yang bahkan tak pernah kukenal.
hanya hujan, selokan dan musik dangdut yang tahu jawabnya.
melantur di lab komputer SWB
11-01-2010
0 komentar:
Posting Komentar