Senin, 18 Januari 2010
di wajahmu ada laut biru
juga seribu burung yang
berkepak menjauh, melintasi
masa lalu, pun rona-rona
kesedihan kita yang tak pernah
kau ucapkan
"turunkan aku. aku ingin
pulang ke rumah bambu. ke pulau
sunyi dengan serangga beribu. cakrawala
mimpi dan bau asin laut.
riang pohon kelapa dan semua keabadian
kenangan itu."
maafkan aku. kepulanganmu yang
lama kita bicarakan bukan lagi rencana.
kini, setelah semua berlalu,
kita hanya bisa meratapi semua
peninggalan ibu.
"kalau begitu sisakan tulang-tulangku
menjadi miliknya. aku ingin tingal bersama pulauku."
nanti... aku belum selesai mengusap semua lukamu.
17-1-2010
melantur siang-siang
0 komentar:
Posting Komentar