Senin, 21 Desember 2009
kesepianku pulang bulan Desember
mungkin boleh aku berharap kalau melihatmu sejenak
membayangkanmu riuh sedari dulu
atau menangkap udara pilu dalam kebisuan aroma tubuhmu
dalam dekapanku, kita berdua dalam hujan
ketakutan karena impian masa depan bahkan harapan
merayapi kesepian kita dengan bergandengan tangan
malamku duduk terbisu
hatiku terkapar terkelu
memperbincangkan dirimu dalam bayang-bayang
masa lalu membuat kita belajar kalau
langit memang tak selalu biru
jalanan becek sendu, nafasku berguguran bulan Desember
impianku berkerut-kerut, menggelepar kehilangan kasihmu
dengan apa kugantungkan nasibku, sayang?
apakah langit yang meniadakan keadaan kita
atau senja yang melelehkan air mata?
bukankah kesepian juga yang memanggil bayangmu pulang?
aku masih saja menantikan sayangmu
dalam kerinduan tak terkatakan
dan kesepian yang mengambang di sela-sela waktu
yang tak akan berulang
Lab komputer SWB
21 Desenber 2009
0 komentar:
Posting Komentar