Selasa, 09 November 2010
kutarikan puisiku dengan keriap buih
pada gerai gelombang dan lilitannya pada karang
dengan debur nadiku, getarku
juga kata-kata yang kian menghempas
dan redam, karena hanya mampu kupuisikan
sendirian
kata yang kugerakkan
gema yang kulepaskan di dada, di dalam nyawa
sampaikah?
jadilah penghiburan, biar hanya sekelebatan
biar bagaimana , tak ada yang menandingi sakitnya
berlayar sendirian.
jawablah
biar hanya sepatah
tanpa kata atau petikan nada
cukup bagikan bayangmu, refleksimu setiap malam
menjadi rona bagi tubuhku, gelombangku
yang biru dan bisu
sebagai jawaban semua puisiku selama ini
yang hanya kembali ke telingaku
-2010-
0 komentar:
Posting Komentar